Oleh : Enung Nugrahati _Pelatiahan Peningkatan Kapasitas SDM di Mataram
Pengertian Motivasi
1.
Abraham Sperling,
mengemukakan bahwa motif adalah kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari
dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Sedangkan oleh William J. Stanton, motif
adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu
dalam mencapai rasa puas.
2.
Oleh Fillmore H. Stanford,
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan manusia
kearah suatu tujuan tertentu
3.
Motivasi kerja adalah kondisi
yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkung kerja
Berdasar
pada pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu
dorongan kebutuhan dalam siri seseorang yang perlu dipenuhi agar pegawai
tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi
dapat diartikan:
1. Kondisi dalam diri yang
membangkitkan/merangsang munculnya tindakan seseorang
2.
Merupakan akibat dari
interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya, karena itu
terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi antara satu individu dengan individu
lainnya walapun pada suatu situasi yang sama.
3. Sumber energi, karena bisa meningkatkan daya
(eneregi) dan bersifat mengarahkan, misalnya; jika seseorang merasa lemah ,
tidak ada lagi semangat hidup, maka dia memerlukan sumber energi tersebut. Dia
memerlukan sesuatu yang bisa mendorong semangat kembali, agar bisa segera
“bangkit”. Bahkan, seseorang yang sudah melangkah maju, tetapi ingin menambah
hasrat dan kebutuhannya berarti juga harus menambah motivasinya
Tingkatan Motivasi
1. Motivasi yang pertama, didasarkan atas ketakutan (fear motivation).
dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan
terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang tidak bolos
karena takut di phk, orang giat belajar karena takut tidak lulus dll.
2. Motivasi kedua, didasarkan karena ingin mencapai sesuatu (achievement
motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama,
karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia
ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
3. Motivasi yang ketiga didasarkan atas dorongan kekuatan dari dalam (inner
motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values)
yang diyakininya.
Teori Motivasi
Study
tentang Motivasi banyak dikaji oleh beberapa ahli, dan melahirkan beberapa
teori seperti teori Maslow, Teori ERG
(existence, relateness, growth) dari Alderfer, Teori insting, Teori drive, dll.
Namun yang paling populer adalah dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1943),
yaitu yaitu teori Kebutuhan/Kepentingan.
Terori
Maslow didasarkan pada batasan sebagai berikut:
1.
Kebutuhan manusia disusun
dalam suatu hirarki kebutuhan dan kepentingan
2.
Manusia mempunyai kebutuhan
dan kepentingan yang tidak putus-putusnya
3.
Sesekali suatu kebutuhan
dapat dipenuhi dengan agak baik, maka selanjutnya didorong oleh ketidakpuasan
yang lebih tinggi berikutnya
4.
Kebutuhan itu adalah saling
tergantung dan saling melengkapi
Motivasi
kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value),
tetapi ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia
akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti
kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja, dan hal-hal yang memuaskan
hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar
dan mengembangkan dirinya. sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan
sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan
sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).
Hirarki kebutuhan, menurut Abraham H. Maslow :
1.
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisologis adalah kebutuhan untuk mendukung kehidupan,
seperti; air, makanan, udara, tidur, seksual, dll. Karyawan yang masih berada
dalam tahap kebutuhan fisiologis atau kebutuhan tingkat dasar ditandai dengan
pemenuhan kebutuhan pangan yang ala kadarnya, tidak mengenal istilah empat
sehat lima sempurna. Begitupun dalam pemenuhan kebutuhan pakaian dan perumahan
baru cukup sekedar pemenuhan penutup
tubuh saja, begitupun untuk perumahan sekedar untuk melindungi diri dari panas,
dingin atau untuk memenuhi kebutuhan istirahat.
2.
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan adalah harapan bagi perlindungan terhadap bahaya,
ancaman, dan semacamnya. Apabila kebutuhan level pertama sudah terpenuhi, maka
motivasi manusia akan pindah kepada suatu dorongan untuk memenuhi kebutuhan
level ke dua, yaitu rasa aman. Konsep rasa aman ini tidak bisa kita artikan
secara sempit saja, yaitu keamanan dari aspek fisik saja tetapi sudah mencakup
kepada kebutuhan yang lebih luas, yaitu rasa aman atas pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan dan papan sehingga penghasilan sudah bersifat teratur dan
menjamin keamanan dihari tua.
3.
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Sosial, adalah
kebutuhan untuk merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima oleh kelompok,
berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, seperti;
kasih saying, persahabatan, asosiasi, dll. Kalau kebutuhan keamanan secara
relative terpenuhi, maka kebutuhan social menjadi motivasi utama bagi tingkah
laku manusia
4.
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Penghargaan, adalah kebutuhan yang berhubungan
dengan status, pengakuan, apresiasi, dan prestise, seperti; kepercayaan diri,
kehormatan, kompetensi, prestasi, kebebasan dan kemerdekaan. Pemenuhan
kebutuhan penghargaan akan membimbing
pada perasaan berharga, kapabilitas, dan kekuatan.
5.
Kebutuhan untuk menaktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk
menggunakan atau merealisasikan kemampuan, skill, potensi, misalnya memberikan
ide, kritik dan penilaian terhadap sesuatu. Aktualisasi diri ini bisa
diwujudkan dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, kagamaan, hoby, dll
Fakatir faktor yang
mempengaruhi Motivasi
1.
Kepentingan, kebutuhan,
keinginan dan kehendak setiap orang berbeda
2.
Keunikan Biologis,
psykologis, sejarah dan pengalaman hidup
3.
Kepribadian, tingkat emosi
dan kecerdasan
4.
Kemauan, kemempuan dan
kreatifitas
5.
Karakterisistik tempat kerja
(perusahaan)
Menjaga dan Meningkatkan Motivasi Kerja
1.
Menjaga faktor-faktor
kepuasan, seperti:
a. Kondisi kerja
b. Kebijakan perusahaan
c. Jaminan pekerjaan
d. Gaji dan tunjangan
e. Hubungan sosial
f. Supervisi
g. Visi, misi, budaya kerja yang jelas
h. lingkungan kerja yang mendukung
i.
Sistem kondusif
2.
Meningkatkan dorongan kerja,
seperti; kesempatan berprestasi, penghargaan, pengakuan, jenjang karir, dan
tanggung jawab
3.
Meningkatkan iklim kerja yang
positif seperti:
a. Memperjelas pembagian kerja, tujuan dan sasaran
pekerjaan
b.
tahu
bagaimana harus melakukan pekerjaannya
c.
mendapatkan
lingkungan kerja yang suportif, bebas dari gangguan kontra-produktif dan sistem
bermasalah
d.
memperoleh
konsekuensi yang sepadan untuk pekerjaan yang dilakukannya
e. diberikan umpan-balik
berkala yang akurat tentang performance-nya
4. Membangkitkan motivasi dari dalam
Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara
bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya
ketika melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target.
Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif
karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya.
5.
Lakukan komunikasi persuasif
a.
Berikan pujian yang tulus
Berikanlah pujian secara efektif dengan kalimat positif,
jangan hanya mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan berikan penghargaan yang
jujur dan tulus.
b.
Berikan teguran yang tepat
Kritik atau teguran yang tepat justru diperlukan untuk membangun tim kerja
yang kokoh dan handal. Pakailah cara
yang tepat saat menegur karena teguran yang tepat akan menjadi motivasi dan
menimbulkan reaksi yang positif.
c.
Sampaikan dengan metode
”AIDDAS”, meliputi:
A = Attention (perhatian)
I = Interest (minat)
D = Desire (hasrat)
D = Decision (keputusan)
A = Action (aksi/tindakan)
S = Satisfaction (kepuasan)
d.
Dalam komunikasi hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
pikiran positif; sapa dan
Puji keberhasilan orang lain, akui kontribusi mereka
·
Kegembiraan; tunjukan senyum
sebagai tanda kegembiraan anda atas keberhasilan, dan senantiasa bangun suasan
gembira
·
Merasa Penting; tanya ide
orang lain, dengarkan, hargai bila anda menggunakan idenya
·
Sukses; buat tujuan yang
jelas, SMART dan diakui oleh semua
bersambung
Tidak ada komentar: