Terbaru

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Oleh : Enung Nugrahati _Pelatiahan Peningkatan Kapasitas SDM di Mataram 
Pengertian Motivasi
1.       Abraham Sperling, mengemukakan bahwa motif adalah kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri.  Sedangkan oleh William J. Stanton, motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas.
2.       Oleh Fillmore H. Stanford, mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujuan tertentu
3.       Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkung kerja

Berdasar pada pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam siri seseorang yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi dapat diartikan:
1.       Kondisi dalam diri yang membangkitkan/merangsang munculnya tindakan seseorang
2.       Merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya, karena itu terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi antara satu individu dengan individu lainnya walapun pada suatu situasi yang sama.
3.       Sumber energi, karena bisa meningkatkan daya (eneregi) dan bersifat mengarahkan, misalnya; jika seseorang merasa lemah , tidak ada lagi semangat hidup, maka dia memerlukan sumber energi tersebut. Dia memerlukan sesuatu yang bisa mendorong semangat kembali, agar bisa segera “bangkit”. Bahkan, seseorang yang sudah melangkah maju, tetapi ingin menambah hasrat dan kebutuhannya berarti juga harus menambah motivasinya

Tingkatan Motivasi
1.       Motivasi yang pertama, didasarkan atas ketakutan (fear motivation). dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang tidak bolos karena takut di phk, orang giat belajar karena takut tidak lulus dll.
2.       Motivasi kedua, didasarkan karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
3.       Motivasi yang ketiga didasarkan atas dorongan kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya.
Teori Motivasi
Study tentang Motivasi banyak dikaji oleh beberapa ahli, dan melahirkan beberapa teori seperti teori Maslow,  Teori ERG (existence, relateness, growth) dari Alderfer, Teori insting, Teori drive, dll. Namun yang paling populer adalah dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1943), yaitu yaitu teori Kebutuhan/Kepentingan.
Terori Maslow didasarkan pada batasan sebagai berikut:
1.       Kebutuhan manusia disusun dalam suatu hirarki kebutuhan dan kepentingan
2.       Manusia mempunyai kebutuhan dan kepentingan yang tidak putus-putusnya
3.       Sesekali suatu kebutuhan dapat dipenuhi dengan agak baik, maka selanjutnya didorong oleh ketidakpuasan yang lebih  tinggi berikutnya
4.       Kebutuhan itu adalah saling tergantung dan saling melengkapi

Motivasi kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value), tetapi ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja, dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).

Hirarki kebutuhan, menurut Abraham H. Maslow :
1.       Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisologis adalah kebutuhan untuk mendukung kehidupan, seperti; air, makanan, udara, tidur, seksual, dll. Karyawan yang masih berada dalam tahap kebutuhan fisiologis atau kebutuhan tingkat dasar ditandai dengan pemenuhan kebutuhan pangan yang ala kadarnya, tidak mengenal istilah empat sehat lima sempurna. Begitupun dalam pemenuhan kebutuhan pakaian dan perumahan baru  cukup sekedar pemenuhan penutup tubuh saja, begitupun untuk perumahan sekedar untuk melindungi diri dari panas, dingin atau untuk memenuhi kebutuhan istirahat.

2.       Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan adalah harapan bagi perlindungan terhadap bahaya, ancaman, dan semacamnya. Apabila kebutuhan level pertama sudah terpenuhi, maka motivasi manusia akan pindah kepada suatu dorongan untuk memenuhi kebutuhan level ke dua, yaitu rasa aman. Konsep rasa aman ini tidak bisa kita artikan secara sempit saja, yaitu keamanan dari aspek fisik saja tetapi sudah mencakup kepada kebutuhan yang lebih luas, yaitu rasa aman atas pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan sehingga penghasilan sudah bersifat teratur dan menjamin keamanan dihari tua.





3.       Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Sosial, adalah  kebutuhan untuk merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, seperti; kasih saying, persahabatan, asosiasi, dll. Kalau kebutuhan keamanan secara relative terpenuhi, maka kebutuhan social menjadi motivasi utama bagi tingkah laku manusia

4.       Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Penghargaan, adalah kebutuhan yang berhubungan dengan status, pengakuan, apresiasi, dan prestise, seperti; kepercayaan diri, kehormatan, kompetensi, prestasi, kebebasan dan kemerdekaan. Pemenuhan kebutuhan penghargaan akan membimbing  pada perasaan berharga, kapabilitas, dan kekuatan.

5.       Kebutuhan untuk menaktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk menggunakan atau merealisasikan kemampuan, skill, potensi, misalnya memberikan ide, kritik dan penilaian terhadap sesuatu. Aktualisasi diri ini bisa diwujudkan dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, kagamaan, hoby, dll

Fakatir faktor yang mempengaruhi Motivasi
1.       Kepentingan, kebutuhan, keinginan dan kehendak setiap orang berbeda
2.       Keunikan Biologis, psykologis, sejarah dan pengalaman hidup
3.       Kepribadian, tingkat emosi dan  kecerdasan
4.       Kemauan, kemempuan dan kreatifitas
5.       Karakterisistik tempat kerja (perusahaan)

Menjaga dan Meningkatkan Motivasi Kerja
1.       Menjaga faktor-faktor kepuasan, seperti:
a. Kondisi kerja
b. Kebijakan perusahaan
c. Jaminan pekerjaan
d. Gaji dan tunjangan
e. Hubungan sosial
f.  Supervisi
g. Visi, misi, budaya kerja yang jelas
h. lingkungan kerja yang mendukung
i.   Sistem kondusif

2.       Meningkatkan dorongan kerja, seperti; kesempatan berprestasi, penghargaan, pengakuan, jenjang karir, dan tanggung jawab

3.       Meningkatkan iklim kerja yang positif  seperti:
a.       Memperjelas pembagian kerja, tujuan dan sasaran pekerjaan
b.       tahu bagaimana harus melakukan pekerjaannya
c.       mendapatkan lingkungan kerja yang suportif, bebas dari gangguan kontra-produktif dan sistem bermasalah
d.       memperoleh konsekuensi yang sepadan untuk pekerjaan yang dilakukannya
e.       diberikan umpan-balik berkala yang akurat tentang performance-nya

4.       Membangkitkan motivasi dari dalam
Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya.

5.       Lakukan  komunikasi persuasif
a.       Berikan pujian yang tulus
Berikanlah pujian secara efektif dengan kalimat positif, jangan hanya mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
b.       Berikan teguran yang tepat
Kritik atau teguran yang tepat  justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang  kokoh dan handal. Pakailah cara yang tepat saat menegur karena teguran yang tepat akan menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif.

c.       Sampaikan dengan metode ”AIDDAS”, meliputi:
A   =     Attention (perhatian)
I     =    Interest (minat)
D   =     Desire (hasrat)
D   =     Decision (keputusan)
A   =     Action (aksi/tindakan)
S   =   Satisfaction (kepuasan)

d.       Dalam komunikasi hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         pikiran positif; sapa dan Puji keberhasilan orang lain, akui kontribusi mereka 
·         Kegembiraan; tunjukan senyum sebagai tanda kegembiraan anda atas keberhasilan, dan senantiasa bangun suasan gembira
·         Merasa Penting; tanya ide orang lain, dengarkan, hargai bila anda menggunakan  idenya
·         Sukses; buat tujuan yang jelas, SMART dan diakui oleh semua

bersambung



About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top